2010年3月27日星期六

Perlindungan terhadap Kepelbagaian Budaya









Walaupun pada minggu yang lalu, saya meramalkan bahwa bahasa Inggris mungkin akan merambah seluruh dunia ini, tetapi saya mendapati bahwa negara Amerika Serikat amat mementingkan perlindungan kewujudan pelbagai bahasa dan budaya.

Misalnya, pada tanggal 13 bulan Maret tahun 2010, “Hari Bahasa-Bahasa Dalam Dunia” (World Languages Day) disambut secara besar-besaran di universitas saya. Perayaan ini dimulai dengan musik tradisional Rusia. Selepas itu, pertunjukan dan presentasi untuk memperkenalkan bahasa-bahasa dalam dunia ini disampaikan kepada para pelajar yang berminat. Ini termasuk bahasa Hmong, bahasa Korea, bahasa Inka, bahasa Scandinavia, bahasa Perancis, bahasa Jerman, bahasa Hebrew, bahasa Yunani dan bahasa Latin. Saya pastinya menyertai taklimat tentang bahasa Indonesia. Mbak Hening memberi presentasi yang sungguh menarik tentang media popular di negara Indonesia seperti “Facebook”, “Indonesia Idol” serta acara-acara televisi yang lain. Setelah itu, Mbak Rhonda memberi ucapan mengenai pelancongan di kawasan Jakarta melalui pengalamannya di sana. Lalu, Mas Reagan menceritakan kawasan kampung di Negara Indonesia. Akhirnya, Mbak Hening mengajar angka dalam bahasa Indonesia kepada para pelajar. Mereka sangat gembira dan cepat jatuh cinta kepada bahasa Indonesia karena mereka baru menyadari keindahan bahasa Indonesia.

Tidak lama kemudian, pada tanggal 18 bulan Maret tahun 2010, “Malam Budaya” (Intercultural Night) diadakan di panggung Memorial Union. Ini menarik banyak hati orang. Kebanyakan acara adalah tarian dari banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Nepal, Argentina dan Amerika. Ada juga nyanyian dari Perancis, drama dari Korea serta pertunjukkan alat musik dari Thailand. Di sini, saya merasa amat bangga dan untung menjadi salah seorang pelajar di Universitas Wisconsin-Madison karena dapat menikmati pertunjukan yang unggul tanpa kepergian ke Negara lain. Acara yang paling menyentuh hati saya adalah tiga tarian dari Malaysia yaitu tarian kipas (tarian Cina), tarian Jai Ho (tarian India) serta tarian Zapin (tarian Melayu). Ini sebab saya pertama kali menyaksikan campuran tiga bangsa dalam kerjasama dalam pertunjukan tarian. Saya harap negara Malaysia bahkan dunia ini dapat hidup dalam keadaan aman dan damai selama-lamanya tanpa sempadan bangsa!


Selain itu, dalam kampus Universitas Wisconsin-Madison, terdapat “Rasa Budaya” (Taste of Culture) pada setiap minggu. Aktivitas ini direkabentuk khususnya untuk komunitas pelajar yang besar dalam kampus ini seperti India, China serta Perancis. Tujuan aktivitas ini adalah untuk memecahkan kesalahfahaman serta menggalakkan komunikasi antara para pelajar antarbangsa.

Di samping itu, saya juga mendapati bahwa dasar perlindungan kepelbagaian budaya juga dapat diperlihatkan melalui nota bank! Contohnya, terdapat empat bahasa resmi yaitu bahasa Inggris, bahasa Madarin, bahasa Tamil serta bahasa Melayu di atas nota bank Singapura. Nota bank China juga dicetak dengan lima bahasa bangsa. Tapi, lihat nota bank India, terdapat lima-belas bahasa dalam satu nota bank!!!


3 条评论:

  1. Observasi yang bagus sekali, mbak Wang Di. Kalau di mata uang Indonesia ditulis semua bahasa yang ada di nusantara, wah, pasti tidak cukup tempatnya :-) Mungkin nota banknya harus selebar surat kabar... pasti lucu sekali kalau punya uang selebar koran, ya.

    回复删除
  2. wah, saya juga bersetuju dengan ibu arti. kamu seorang yang sangat observant. Saya juga baru sadar akan hal ini.

    oh ya, saya merasa sedih karena tidak dapat menghadiri majlis malam budaya karena terpaksa menghadapi ujian :(

    回复删除
  3. wah. saya baru tahu nota bank india ada begitu banyak bahasa ! emang kenapa harus begitu banyak bahasa di dalam satu nota ?

    回复删除