2010年4月21日星期三

Pewarisan Budaya Tradisional


Minggu ini dalam kuliah Bahasa Indonesia, kami mempelajari sejenis seni yang penting dalam kebudayaan tradisional Indonesia yaitu Wayang Kulit. Sebenarnya, saya sungguh tertarik pada rupa tokoh dalam wayang kulit. Walaupun begitu, setiap kali melihat wayang kulit, setelah mulai kira-kira sepuluh menit, saya sudah hampir jatuh tertidur karena merasa bosan. Ini mungkin karena halangan bahasa dan kekurangan latar belakang ilmu. Namun, sebagai orang asing, saya sudah menonton wayang kulit secara langsung lebih dari sepuluh kali di negara Malaysia. Sedangkan pelajar setempat di sekelas tidak pernah menonton wayang kulit. Padahal, saya pun tidak pernah melihat Beijing Opera secara langsung. Hal ini mendedahkan bahwa warisan budaya tradisional perlu diperhatikan negara mana pun supaya ia tidak menghadapi ancaman kepupusan.

Sebenarnya, budaya tradisional pernah mencakupi amalan dan cara hidup kita. Ini termasuk makanan, pakaian, adat istiadat, kesenian, dan sebagainya. Namun, tidak dapat menafikan bahwa hanya makanan tradisional banyak dikekalkan hingga dewasa ini sedangan pakaian, adat istiadat dan kesenian tradisional banyaknya ditinggalkan jaman.

Namun, budaya tradisional harus dilestarikan karena ia mengandung identitas sesuatu bangsa. Dalam usaha ini, cara menghidupkan kebudayaan tradisional amat penting. Pertandingan, ceramah, wawancara, iklan serta pameran perlu dianjurkan secara besar-besaran. Saya pun mereka-bentuk satu poster untuk mengembangkan kecintaan wayang kulit di kalangan pemuda-pemudi. (Lihat Gambar di atas.) Selain itu, budaya tradisional juga perlu menerima unsur moden. Misalnya, drama “bangsawan” sudah mulai mengambil topik-topik modern untuk menarik hati generasi muda. Hal ini amat berhasil sehingga drama bangsawan sudah menjadi salah satu program hiburan utama dalam kehidupan pemuda.



2 条评论:

  1. saya setuju sekali dengan pendapat embak Wang Di.
    Saya sendiri sebagai rakyat Malaysia tidak pernah menonton wayang kulit secara "live", saya sendiri tidak tahu mengapa.Mungkin karena kurang pendedahan tentang wayang jenis ini kepada saya. Saya fikir, kalau didedahkan dari awal, sudah pasti saya juga tertarik dengan wayang kulit itu..

    p/s: saya suka sekali dengan gambar embak edit pada wayang kulit itu ;D

    回复删除
  2. Ya, saya juga setuju dengan embak Ili. Kami sama-sama tidak pernah melihatnya. Sebenarnya, bukan karena saya tidak berminat, tapi saya tidak berpeluang melihatnya memandangkan saya tinggal di kota. Saya percaya, pertunjukan seperti ini banyak dilakukan di kawasan desa.

    Selain itu, saya juga merasakan bahwa pertunjukan ini menggunakan bahasa tempatan yang sukar untuk difahami. Tambahan pula, seperti yang dikatakan Wang Di, masa yang diambil sangat lama. Jadi, mungkin saya akan cepat merasa bosan.

    Tapi, saya tahu itu bukan alasan untuk mengelakkan diri daripada menghayati pertunjukan tradisional ini. Jadi, yok semua, kita pergi melihat pertunjukan wayang kulit bersama-sama. Pasti seronok ya! \^0^/

    回复删除